Kebetulan, di gerbang masuk hutan Gunung Gandul terdapat pembungan sampah liar. Dari pantauan Jawa Pos Radar Solo di lokasi, Rabu (2/9), belasan monyet tampak tidak takut dengan lalu lalang kendaraan yang melintas di jalan alternatif menuju ke Kota Wonogiri itu.
Monyet-monyet itu asyik mengais-ngais sampah yang pada umumnya adalah sampah rumah tangga. Tampak beberapa monyet berebut pampers. Bahkan, beberapa sudah mengendus, lalu memakan pembalut.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Jawa Tengah Titi Sudaryanti saat dimintai konfirmasi terkait aktivitas monyet itu mengakui, belakangan ini banyak monyet yang turun ke pemukiman warga. Sebab, di habitatnya sudah tidak ada makanan.
”Itu pasti di atas (hutan gunung) sudah tidak ada makanan. Makanya secara alamiah akan mencari makanan,” kata Titi, Kamis (3/9)
Menurut Titi, stakeholder terkait harus segera mengambil sikap. Yakni dengan mulai menanam tanaman buah atau tanaman lain yang menjadi sumber makanan satwa hutan. Jika terus berlanjut, monyet akan mencari makanan di ladang atau area sekitar pemukiman.
”Populasi monyet di Wonogiri cukup banyak. Hampir di setiap wilayah kecamatan ada,” papar Titi.
Di sisi lain, Titi tidak merekomendasikan warga untuk memberi makan monyet. Sebab, efeknya monyet akan menjadi ketergantungan, tidak mau mencari makan secara alami. (kwl/ria)
(rs/kwl/per/JPR)
"makan" - Google Berita
October 03, 2019 at 08:44PM
https://ift.tt/2Vc1ny0
Krisis Makanan di Hutan, Monyet Gunung Gandul Makan Pampers & Pembalut - Jawa Pos
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Krisis Makanan di Hutan, Monyet Gunung Gandul Makan Pampers & Pembalut - Jawa Pos"
Post a Comment