TEMPO.CO, Jakarta - Makan sambil berdiri kini menjadi tren di kalangan masyarakat. Entah itu saat menghadiri undangan pernikahan atau ketika memiliki jadwal padat, kita sering kali terpaksa makan sambil berdiri, bahkan ada yang sambil jalan. Adakah pengaruhnya bagi kesehatan?
Postur tubuh saat makan bisa sangat mempengaruhi pencernaan Anda. Banyak binge-eaters mengaku bahwa mereka lebih menyukai makan sambil berbaring. Itu memang menyenangkan tapi bisa mempengaruhi pencernaan karena menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan.
Lalu bagaimana dengan makan sambil berdiri dan berjalan? Dilansir dari laman Times of India, Senin, 21 Oktober 2019, studi menyebutkan bahwa berdiri dan berjalan setelah makan membantu pencernaan bekerja lebih cepat dibandingkan dengan makan sambil berbaring atau duduk. Selain itu, berdiri sambil makan juga dapat membantu membakar hingga 50 kalori.
Meski dapat membantu membakar kalori, makan sambil berdiri atau jalan ternyata tidak dianjurkan. Alasannya, itu bisa meningkatkan kecepatan makan sehingga Anda cenderung makan lebih banyak. Selain itu, makan sambil berdiri apalagi sambil berjalan, bisa mempercepat proses pencernaan sehingga Anda lapar lebih cepat.
Hanya saja, cara ini dapat membantu mengurangi masalah maag dan refluks asam lambung. Tapi dalam beberapa kasus dapat menyebabkan perut kembung sehingga tetap tidak disarankan.
Jadi, posisi terbaik saat makan adalah duduk dan bersantai. Cara ini membantu tubuh menyerap semua nutrisi penting dari makanan serta meningkatkan pencernaan.
"makan" - Google Berita
October 21, 2019 at 07:25PM
https://ift.tt/2pC6M5y
Sering Makan Sambil Berdiri, Adakah Pengaruhnya bagi Kesehatan? - Tempo
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Sering Makan Sambil Berdiri, Adakah Pengaruhnya bagi Kesehatan? - Tempo"
Post a Comment