Bisnis.com, JAKARTA -Sekelompok anak-anak berpakaian koki lengkap terlihat sedang memilih bahan masakan di sebuah boks berisi sayur-mayur.
Setelah mendapatkan apa yang dicarinya, mereka terburu-buru bertolak ke dapur yang memiliki setumpuk peralatan dan perlengkapan.
“Dilihat ya instruksi menunya, dicek lagi jangan sampai ada yang terlewat,” seru salah seorang yang mendampingi mereka. Anak-anak itu terlihat antusias membaca daftar instruksi sembari sibuk mencari peralatan dan bahan masakan yang tepat.
Selanjutnya, mereka memulai proses masak dari beberapa menu yang disediakan. Kegiatan masak bersama anak-anak ini merupakan inisiasi dari Nestle Indonesia dalam rangka meramaikan Hari Chef Sedunia yang diperingati setiap tanggal 20 Oktober.
Corporate Nutritionst Nestle Indonesia Eka Herdiana menyebut kegiatan masak bersama merupakan langkah kecil yang diperlukan untuk menanamkan pola hidup sehat dan aktif sejak dini.
Menurutnya, kegiatan ini juga bisa menjadi wahana untuk para orang tua menyampaikan ihwal kandungan gizi dalam makanan beserta manfaat bagi tubuh.
“Kalau bicara zaman sekarang kan identik dengan makanan instan dan jajanan-jajanan kekinian yang belum tentu baik untuk anak. Ini yang menjadi tantangan para orang tua, gimana caranya supaya anak bisa tetap mengkonsumsi makanan yang sehat,” katanya.
Untuk mengajak anak menjalani pola hidup sehat dan aktif, Eka membagikan beberapa tips. Pertama, konsumsi makanan bergizi seimbang dan beragam jenis.
Kedua, konsumsi beragam jenis makanan seimbang. Ketiga, mengatur porsi makan yang tepat sesuai usia anak. Keempat, konsumsi air putih yang cukup. Kelima, lebih aktif bergerak. Dan Keenam, menikmati makan bersama keluarga.
Menurut Eka tip ini memang terlihat mudah dan biasa dilakukan setiap hari. Akan tetapi, nyatanya banyak orang tua tidak memperhatikan hal-hal kecil ini, yang akan memiliki dampak besar bagi pola hidup si anak di masa mendatang.
Sementara itu, Psikolog Anak dari Tiga Generasi, Saskhya Aulia Prima, mengatakan bahwa pola makan memiliki pengaruh terhadap sisi psikologis si anak. Dengan diberikan makanan yang baik, maka anak akan mendapatkan kandungan yang cukup untuk bagian-bagian vital dalam tubuh.
Bahkan, dia mengungkapkan telah banyak penelitian yang mengkaitkan langsung hubungan antara konsumsi makanan dengan kinerja otak.
“Kecerdasan misalnya, memang ada yang bawaan tapi juga ada andil besar faktor lingkungan, termasuk makanan yang dikonsumsi. Dengan makan yang sehat, serabut otak bisa berkembang lebih maksimal khususnya pada usia dini jadi perlu diperhatikan,” katanya.
Namun demikian, Saskhya mengaku bukan hal mudah untuk mengenalkan pola makan yang sehat kepada anak-anak. Dia menyampaikan cara penyampaian dan interaksi menjadi hal penting yang seringkali para orang tua salah kaprah.
Menurutnya, tidak sedikit orang tua saat ini yang masih menerapkan pola komunikasi mendikte sehingga si buah hati dan memilih dan mengonsumsi makanan dengan terpaksa.
Akbitnya, sewaktu-waktu bisa muncul keengganan dan penolakan dari si anak atau mereka bakal melakukan hal yang berlawanan ketika sedang tidak diawasi.
Belum lagi, label yang seringkali diberikan terhadap satu jenis makanan tertentu sebagai buruk atau tidak enak. Hal ini justru mendorong anak untuk memilih-milih makanan tertentu saja yang ingin di makan, padahal dia perlu asupan makanan yang beragam.
Oleh sebab itu, lanjutnya, diperlukan cara berinteraksi yang lebih persuasif atau yang disebut Saskhya sebagai teknik mindul eating. Teknik ini menerapkan cara komunikasi yang lebih dua arah dengan mengajak anak berdiskusi tentang makanan dan proses makan.
“Misalnya, ngasih tau anak dengan kalimat selalu sikat gigi ya setelah makan permen, untuk menggantikan kalimat jangan makan permen nanti giginya rusak. Itu jauh lebih baik,” tandasnya.
Tak hanya itu, dia juga menganjurkan untuk berdiskusi dengan anak tentang makanan dan manfaat yang bisa didapatkan dari situ. Akan tetapi, caranya tidak menggunakan penjelasan rigid manfaat vitamin ini dan itu, melainkan dengan manfaat langsung yang diterima tubuh.
“Intinya ajak anak untuk terlibat dalam proses makan mulai dari masak sampai penyajian. Ajak juga mereka ngobrol tentang ini, tapi disesuaikan bahasanya dengan bahasa anak. Bagaimana pun, makanan dan pola makan yang sehat memiliki manfaat jangka panjang yang diperlukan untuk tumbuh kembang mereka,” imbuhnya
"makan" - Google Berita
October 26, 2019 at 03:26PM
https://ift.tt/2PgVVsC
Mengenalkan Makanan dan Pola Makan Sehat kepada si Kecil - Bisnis.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Mengenalkan Makanan dan Pola Makan Sehat kepada si Kecil - Bisnis.com"
Post a Comment