TEMPO.CO, Jakarta - Terapis gizi dari London, Cassandra Barns, menjelaskan dampak nutrisi bagi tubuh berdasarkan usia. Seiring dengan bertambahnya usia, pola makan dan aktivitas yang dilakukan akan mengalami perubahan, begitu pula dengan kebutuhan nutrisi.
Masing-masing nutrisi yang masuk ke dalam tubuh memiliki fungsi berbeda. Berikut rencana eksklusif yang ditawarkan Barns mengenai jumlah kalori dan tipe nutrisi apa saja yang dibutuhkan sesuai dengan usia saat ini, dilansir Daily Mail.
#Usia 20-an
Tingkatkan kalori
Usia 20-an merupakan usia aktif seseorang melakukan banyak hal. Di usia 20, metabolisme tubuh berada pada puncak kejayaan. Anda tentu dapat menyantap apapun yang diinginkan. Meski demikian, pastikan kalori yang masuk ke dalam tubuh berasal dari makanan bernutrisi tinggi, mulai dari gandum utuh, sayur, buah, ikan, dan telur. Jangan tergiur dengan makanan olahan.
“Makanan tersebut tidak bernutrisi dan hanya akan menimbulkan penyakit di kemudian hari,” ujar Barns.
Perbanyak konsumsi vitamin B
Di samping kalori, agar lebih aktif bergerak, Anda juga butuh asupan vitamin B yang mengandung nutrisi penting untuk mengubah kalori menjadi energi.
Konsumsi zat besi agar terhindar dari jerawat
Di usia 20-an, orang kerap mengalami masalah dengan kulit wajah. Mengonsumsi makanan yang mengandung zat besi tinggi, seperti labu, wijen, tiram, secara rutin mampu menangkal timbulnya jerawat.
#Usia 30-an
Kesuburan
Jika pada usia 30-an belum juga dikarunia buah hati dan masih berusaha, penting untuk memikirkan kesuburan. Usia 30 merupakan saat yang tepat untuk menghentikan semua kebiasaan buruk, mulai dari merokok, begadang, dan minum minuman beralkohol . Hal tersebut berlaku bagi laki-laki dan perempuan.
Hindari stres
Tekanan hidup di usia 30 mulai terasa. Beban pekerjaan mulai terasa berat, belum lagi anak dan pasangan yang harus diperhatikan dan masih banyak hal lain yang tidak dapat dihindari meski hanya sekejap mata. Waktu-waktu luang yang biasa dinikmati di usia 20-an perlahan menghilang. Untuk menjaga agar tidak mudah stres, seimbangkan kadar gula dalam darah dengan perbanyak protein dan mengurangi konsumsi makanan cepat saji. Jangan lupa untuk meminum vitamin B secara rutin.
Perbanyak buah dan sayur
Usia 30 merupakan waktu di mana tanda-tanda penuaan mulai tampak. Perbanyak konsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak senyawa antioksidan dan antipenuaan. Terdengar klise, namun mengonsumsi buah dan sayur beragam warna merupakan langkah ideal untuk mendapatkan antioksidan yang dibutuhkan tubuh.
#Usia 40-an
Perbanyak konsumsi magnesium
Di usia 40-an, masalah yang timbul akan semakin beragam, tekanan pun akan semakin berat. Keluarga, pasangan, dan karier tentu menjadi tantangan tersendiri. Hormon pun mulai mengalami perubahan, di mana perempuan akan menghadapi menopause dan laki-laki menghadapi andropause. Itu sebabnya sangat dianjurkan untuk mengonsumsi banyak magnesium.
Magnesium merupakan senyawa penting yang dapat membantu relaksasi otot agar mudah terlelap sekaligus memperlancar regulasi hormon. Konsumsi sayuran hijau, bawang putih, bawang bombay, brokoli, kale, kembang kol, atau suplemen untuk mencukupi kebutuhan magnesium harian.
#Usia 50-an
Perhatikan mata dan kesehatan jantung
Usia 50 merupakan masa di mana penglihatan mulai terganggu. Penglihatan tidak lagi sejelas saat berusia 20 tahun. Untuk mencegah hal tersebut, perbanyak konsumsi makanan yang kaya akan lutei, pigmen (zat warna) kuning yang terdapat pada makula mata dan berfungsi untuk melindungi mata. Adapun makanan yang mengandung lutein tinggi antara lain bayam, kale, brokoli, paprika kuning, labu, dan kuning telur.
Bagaimana dengan jantung? Batasi konsumsi garam dan perbanyak konsumsi buah untuk memenuhi kebutuhan serat dan antioksidan harian.
#Usia 60-an
Vitamin D dan kalsium
Memasuki usia 60-an, baik laki-laki maupun perempuan mulai mengalami pengeroposan tulang. Kalsium dan vitamin D sangat dibutuhkan untuk menjaga kekuatan tulang di usia lanjut. Kalsium dapat diperoleh dengan sangat mudah dengan mengonsumsi susu, sayuran hijau, kacang, dan biji-bijian serta diimbangi dengan aktivitas fisik, seperti jalan, lari santai, atau bersepeda untuk menghindari duduk atau bermalas-malasan.
Lindungi saraf dengan vitamin B12
Di usia 60-an, orang tua cenderung kekurangan asupan vitamin B12. Padahal, vitamin B12 sangat penting untuk kerja saraf, otak, sekaligus membentuk sel darah merah untuk melancarkan aliran oksigen ke seluruh tubuh. Minyak ikan dan daging merah merupakan bahan alami yang mengandung vitamin B12 dan dapat dikonsumsi secara rutin.
#Usia 70-an
Semakin menua, kekuatan otot semakin berkurang sehingga menyebabkan pergerakan terganggu. Aktif bergerak dengan berjalan, bersepeda, atau aktivitas lain yang Anda senangi. Aktivitas sekecil apapun dapat meningkatkan kekuatan otot. Minyak ikan dan suplemen yang mengandung kurkuma merupakan pilihan ideal untuk mencegah inflamasi dan menjaga otot agar tetap fleksibel.
"makan" - Google Berita
October 25, 2019 at 10:32AM
https://ift.tt/32N5qUa
Pilihan Pola Makan Sesuai Usia agar Tetap Aktif Menurut Pakar - Tempo.co
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pilihan Pola Makan Sesuai Usia agar Tetap Aktif Menurut Pakar - Tempo.co"
Post a Comment