Merangin, Gatra.com – Musim kemarau panjang ternyata juga mengancam sumber pangan bagi warga suku anak dalam (SAD) sehingga membuat warga SAD yang berada di Kebun Duren, Kecamatan Renah Pamenang, Merangin terancam kelaparan.
Biasanya warga SAD Kebun Duren sering berburu babi namun sangat sulit mendapatkan babi. Sementara getah karet juga sangat murah sehingga memaksa warga SAD terpaksa hanya bisa makan satu kali dalam sehari.
"Semenjak kemarau ini kami sangat kesulitan mencari babi. Apalagi getah karet juga sangat murah harganya dan kami terpaksa makan sekali dalam sehari itu saja jika kami punya beras,” kata Jhon, Temenggung SAD Kebun Duren, Kamis (17/10).
Selama ini warga terpaksa makan monyet hasil buruan. Itu pun jika mereka dapat berburu tetapi jika tidak dapat, terpaksa hanya mengonsumsi air putih untuk mengganjal perutnya.
“Kadang kalau sudah lapar beras tidak ada, Terpaksa kami cari monyet untuk dimakan jika tidak dapat terpaksa hanya minum air putih saja,” ujarnya.
Jhon tidak tinggal diam. Ia pernah mengajukan permohonan rawan pangan kepada dinas sosial namun tidak pernah ada tanggapan.
“Lewat pemerintah desa saya sudah ajukan surat rawan pangan tetapi sampai saat ini tidak ada realisasinya. Saya bingung warga saya banyak berdatangan ke rumah dengan kondisi lapar,” ucapnya.
Hal senada disampaikan Betelih, Warga SAD Kebun Duren. Keluarganya terpaksa mencari sumber makanan lain, dengan cara mencari buah sawit yang jatuh di kebun warga.
“Kadang kami mencari buah sawit yang sudah jatuh dan tidak diambil pemiliknya. Itu pun hasilnya tidak seberapa hanya cukup buat beli beras satu kilo. Kami sangat berharap ada uluran tangan pemerintah untuk membantu kesulitan kami,” ucap Betelih.
Kepala Desa Lantak Seribu, Samono mengatakan bahwa pihaknya sudah mengajukan surat rawan pangan tetapi tidak belum juga ada realisasinya.
"Sudah kita ajukan beberapa bulan yang lalu tetapi tidak ada realisasinya, padahal mereka sangat butuh makanan,” katanya.
Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Junaidi mengaku belum mengetahui ada surat yang diajukan oleh Pemerintah Desa Lantak Seribu ke kantornya terkait rawan pangan.
"Saya belum tahu ada surat masuk. Dari pendamping Suku Anak Dalam bahwa selama ini warga SAD menerima beras rastra. Tapi tidak tau kalau sampai mereka kelaparan. Dan kita akan cek ke lapangan,” kata Junaidi kepada Gatra.com, Kamis (17/10).
Reporter: Daryanto Merangin
Editor: Jogi Sirait
"makan" - Google Berita
October 17, 2019 at 04:41PM
https://ift.tt/33yab3Y
Warga SAD Kelaparan, Terpaksa Makan Daging Monyet | Milenial - Gatra
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Warga SAD Kelaparan, Terpaksa Makan Daging Monyet | Milenial - Gatra"
Post a Comment