Search

Kremian akibat Makan Parutan Kelapa? Mitos atau Fakta? - Kompas.com - KOMPAS.com

KOMPAS.com – Ada banyak mitos yang muncul di masyarakat seputar kesehatan. Salah satunya adalah mitos bahwa makan parutan kelapa bisa menyebabkan kremian.

Kremian dalam masyarakat dipahami sebagai kondisi cacingan di mana dari anus si kecil muncul cacing kecil-kecil yang bentuknya mirip dengan parutan kelapa.

Hal itulah yang kemudian banyak membuat orang berpikir bahwa kremian disebabkan oleh makan parutan kelapa.

Lantas benarkah parutan kelapa bisa menyebabkan kremian?

Menurut dr. Marlyn Cecilia Malonda, SpA, kremian merupakan penyakit cacingan yang disebabkan oleh cacing kremi berukuran kecil sekitar 2-13 mm yang bisa masuk ke dalam pencernaan manusia.

Terkait benarkah makan parutan kelapa menyebabkan seorang anak kremian, Marlyn mengatakan hal tersebut hanyalah mitos belaka.

“Mitos atau fakta, jawabannya mitos saja,” ujarnya kepada Kompas.com, Kamis (10/10/2019).

Akan tetapi dokter yang berpraktik di RS Mayapada Tangerang ini menyebutkan, hal tersebut bisa saja terjadi apabila kelapa parut yang dikonsumsi terkontaminasi telur cacing kremi.

“Penularan cacing kremi bisa melalui sentuhan langsung dengan kulit atau benda atau makanan yang terkontaminasi cacing kremi,” kata dia.

Cacing kremi, disampaikannya keluar dari anus pada malam hari untuk meletakkan telurnya pada lipatan kulit sekitar anus.

Akibatnya, orang yang terinfeksi cacing kremi, dengan tidak sengaja menggaruk area anus sehingga telur cacing akan berpindah ke jari tangan.

Saat jari tangan seseorang terkontaminasi telur cacing dan memegang orang lain, benda atau makanan maka telur cacing kremi bisa berpindah dan menyebabkan orang lain ikutan terpapar telur cacing tersebut.

Baca juga: Anak Elvy Sukaesih Idap Skizofrenia, Kenali Penyebab dan Mitos Seputarnya

Gejala dan penanganan

Adapun gejala yang timbul pada seorang anak yang terinfeksi kremian, disebutnya antara lain gatal pada bagian pantat (anus) terutama pada malam hari, timbul ruam dan perih karena iritasi sering digaruk serta timbulnya nyeri perut dan mual.

Sementara untuk pencegahannya agar tidak mengalami kremian, cara yang termudah yakni penerapan hidup sehat.

Di antaranya adalah dengan rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir sebelum makan, setelah mengganti popok, atau memegang benda kotor di toilet.

Ia juga menyarankan untuk rajin mengganti baju dan pakaian dalam setiap hari, mencuci baju dengan bersih dan menjemur pakaian ataupun linen yang terpapar cacing kremi.

Tak disarankan menggaruk pantat, serta ingatkan si kecil untuk tidak menggigit kuku dan menghisap jari.

Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa parutan kelapa memiliki kandungan nutrisi yang baik. Terutama parutan kelapa dari daging buah yang lebih tua.

Umumnya kelapa yang lebih tua bertekstur kasar karena mengandung banyak serat, serta mengandung 30 persen minyak nabati yang lebih banyak dari kelapa muda.

Kelapa juga mengandung MCT’s (Medium Chain Triglyseride) yang mudah dicerna tubuh dan baik untuk kesehatan.

 Baca juga: 5 Penyakit yang Perlu Diwaspadai akibat Kabut Asap

Let's block ads! (Why?)



"makan" - Google Berita
October 12, 2019 at 08:05AM
https://ift.tt/33s6AEB

Kremian akibat Makan Parutan Kelapa? Mitos atau Fakta? - Kompas.com - KOMPAS.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Kremian akibat Makan Parutan Kelapa? Mitos atau Fakta? - Kompas.com - KOMPAS.com"

Post a Comment

Powered by Blogger.