KOMPAS.com - Pada zaman sekarang, semakin banyak penyakit yang dapat menyerang siapa saja, dan penyakit tersebut bersifat kronis sehingga dapat menyebabkan kematian. Ada beberapa faktor risiko penyakit yang tidak bisa dihindari oleh kita semua, yaitu faktor usia dan keturunan (gen), tetapi ada juga faktor risiko seperti pola makan yang dapat kita atur.
Berikut adalah anjuran diet untuk mencegah dan menangani sembilan penyakit yang dikutip dari Mayo Clinic: Family Health Book terbitan Intisari.
Penyakit Jantung Koroner
Kolesterol darah yang tinggi dapat menyebabkan menumpuknya lemak (plak) di dalam arteri yang memberi makan jantung (arteri koroner). Akibatnya, terjadi penyempitan arteri dan risiko terkena serangan jantung atau strok pun meningkat.
Diet rendah lemak dan rendah kolesterol dapat mengurangi kadar kolesterol darah dan meminimalisir risiko penyakit jantung koroner. Diet yang disarankan adalah membatasi lemak jenuh hingga 10 persen dari total kalori Anda dan lemak total tidak melebihi 25 persen dari total kalori harian.
Makanan-makanan yang menyehatkan jantung dan dapat mengurangi kolesterol darah adalah makanan beserat tinggi, seperti sayuran dan buah-buahan; ikan, terutama ikan salmon, makarel, dan herring; dan produk kedelai, seperti tempe, tahu, miso, susu kedelai, dan tepung kedelai.
Baca juga: Serangan Jantung, dari Penyebab, Gejala hingga Penanganan
Tekanan Darah Tinggi
Jika tekanan darah tinggi dibiarkan, penyakit ini dapat merusak arteri dan meningkatkan risiko terjadinya strok dan penyakit jantung. Membatasi garam dan alkohol serta mempertahankan berat badan yang ideal dapat mencegah atau membantu mengurangi tekanan darah tinggi.
Diet yang disarankan untuk penyakit ini adalah diet yang mengacu pada panduan Dietary Approaches to Stop Hypertension (DASH).
Diet DASH membatasi kadar sodium (kadar garam) dalam makanan Anda hingga 2.000 mg sehari. Diet DASH ini mengacu pada kebiasaan orang Amerika yang mengonsumsi sodium hingga dua atau tiga kali lipat batas yang disarankan.
Baca juga: Batasi Asupan Garam ala Diet Dash
Kanker
Dalam penelitian untuk mengklarifikasi peranan diet dan nutrisi dalam pertumbuhan kanker, ditemukan bahwa sepertiga kasus kematian di AS akibat kanker berhubungan dengan faktor makanan. Pasalnya, di samping kebiasaan tidak merokok dan olahraga rutin, pilihan makanan juga dapat mengurangi risiko kanker.
Saat ini, makanan yang paling ampuh dalam mencegah kanker adalah buah-buahan dan sayur dengan porsi yang lebih banyak.
Lembaga Kanker Amerika atau American Cancer Society (ACS) menganjurkan agar sebagian besar makanan berasal dari tumbuh-tumbuhan, mulai dari buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian hingga kacang-kacangan. Organisasi ini juga menyerukan agar membatasi asupan makanan berkadar lemak tinggi, terutama lemak yang berasal dari hewan.
Diabetes
Tidak ada diet diabetes yang spesifik seperti diet-diet untuk penyakit lainnya. Namun, diet untuk penderita diabetes diatur dengan pola makan yang seimbang. Asosiasi Diabetes Amerika merekomendasikan penderita diabetes untuk mengatur pola makannya bersama dengan ahli gizi untuk perawatan lebih lanjut.
Lebih dari 90 persen orang dewasa penderita diabetes terkena diabetes tipe 2. Diabetes jenis ini merupakan diabetes yang tidak bergantung pada zat insulin (zat yang mengendalikan gula darah). Maka dari itu, makanan yang dianjurkan adalah makanan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, serta biji-bijan.
Baca juga: Madu dan Gula Sama Saja, Tetap Racun bagi Penderita Diabetes
Osteoporosis
Satu dari empat wanita yang telah menopause menderita osteoporosis. Umumnya, risiko osteoporosis dipengaruhi oleh pertambahan usia. Osteoporosis biasanya ditandai dengan pengurangan massa tulang, yang menyebabkan tulang keropos dan mudah patah.
Diet yang disarankan untuk penderita osteoporosis adalah konsumsi 1.000 mg kalsium per hari jika Anda berusia 19-50 tahun dan 1.200 mg kalsium per hari jika Anda berusia 50 tahun ke atas.
Penyakit Celiac
Penyakit celiac adalah penyakit di saluran pencernaan yang disebabkan oleh adanya intoleransi terhadap gluten. Gluten adalah sejenis protein yang ditemukan dalam terigu, dan berbagai jenis gandum. Gluten akan memicu reaksi sistem kekebalan yang merusak usus kecil dan menghambat penyerapan beberapa gizi dalam makanan.
Diet yang disarankan adalah menghindari makanan yang mengandung gluten. Di Indonesia, banyak makanan yang tidak mengandung gluten, seperti nasi, daging, sayuran, dan buah-buahan.
Batu Ginjal
Batu ginjal merupakan penyakit yang cukup umum. Batu ginjal adalah endapan mineral yang terbentuk di permukaan sebelah dalam ginjal dan masuk ke saluran kencing bagian bawah. Makanan yang tinggi protein dapat memicu penyakit ini.
Batu ginjal dapat dicegah dengan mengonsumsi lebih banyak air putih. Selain itu, gunakan jeruk lemon untuk membantu mencegah terbentuknya batu ginjal. Sebaliknya, makanan yang mengandung oksalat (asam organik pada makhluk hidup), seperti jeroan, cokelat, dan kopi, sebaiknya dihindari.
Baca juga: Ig Nobel 2018: Naiklah Roller Coaster untuk Sembuhkan Batu Ginjal
Gagal ginjal merupakan kondisi di mana ginjal sudah tidak mampu menyaring cairan dan racun sehingga menumpuk di dalam tubuh. Penyakit ini bisa timbul akibat diabetes, tekanan darah tinggi, batu ginjal, luka, dan terpapar zat beracun.
Jika penderita sudah mengalami gejala akut, kemungkinan dia harus menjalani diet rendah karbohidrat, protein dan cairan untuk proses penyembuhan.
Lain halnya dengan batu ginjal yang menganjurkan penderitanya untuk meminum lebih banyak air, penderita gagal ginjal harus membatasi jumlah konsumsi air. Selain itu jika penderita juga mengalami tekanan darah tinggi, konsumsi garam dalam makanan pun dibatasi di samping jumlah cairan yang diminum.
Penyakit Hati
Penyakit hati atau liver yang sudah patah dapat meningkatkan zat amonia dalam darah, tertahannya cairan dalam perut, dan kelelahan. Beberapa langkah diet dapat membantu mengurangi masalah ini. Penting untuk Anda juga untuk berkonsultasi dengan dokter dan ahli gizi untuk membuat rencana pola makan yang tepat.
Penderita penyakit hati biasanya disarankan untuk mengonsumsi makanan rendah protein. Sebab, sebagian protein akan dipecah menjadi zat amonia. Memastikan kalori yang cukup juga penting untuk menangani penyakit ini. (Hana Nushratu)
"makan" - Google Berita
August 29, 2019 at 08:07AM
https://ift.tt/2Zq9WdM
Panduan Makan Sehat untuk 9 Penyakit, dari Jantung sampai Diabetes - Kompas.com - Sains Kompas.com
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Panduan Makan Sehat untuk 9 Penyakit, dari Jantung sampai Diabetes - Kompas.com - Sains Kompas.com"
Post a Comment