Alih-alih menghindar, masyarakat Vietnam justru sangat menggemari olahan daging ular. Banyak restoran di Vietnam yang menyajikan daging ular dengan cara dikukus atau digoreng bersama cabai.
Konon, konsumsi ular dapat memberikan manfaat untuk kesehatan. Makan ular diklaim dapat menyembuhkan demam, masalah pencernaan, dan nyeri.
Mengonsumsi bagian tertentu dari tubuh ular atau empedu juga diklaim dapat meningkatkan vitalitas pria.Benarkah demikian?
Ahli gizi, Saptawati Bardosono mengatakan, hingga saat ini belum ada yang dapat membuktikan khasiat dari mengonsumsi daging ular.
"Sampai saat ini belum ada penelitian yang membuktikan bahwa daging atau darah ular dapat meningkatkan vitalitas tubuh dan menyembuhkan alergi," kata Saptawati yang juga merupakan profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kepada CNNIndonesia.com, Selasa (12/11).
Di Indonesia, ular bahkan tidak termasuk dalam tiga jenis obat yang boleh diperjualbelikan yakni jamu, obat herbal, dan fitofarmaka.
Alih-alih memberikan manfaat, makan ular justru memiliki efek samping tertentu. "Karena tubuh ular penuh dengan bakteri dan parasit," ujar Saptawati.Tubuh ular mengandung sejumlah bakteri, salah satunya adalah Salmonella. Bakteri Salmonella dapat menyebabkan keracunan dan masalah pencernaan.
Sedangkan parasit yang terdapat dalam tubuh ular dapat menyebabkan infeksi. Seperti trichinosis yang menyerang usus, gnathostomiasis atau infeksi cacing, dan sparganosis yang menyebabkan kelemahan tulang.
(ptj/asr)
"makan" - Google Berita
November 12, 2019 at 01:57PM
https://ift.tt/2CBget5
Salah Kaprah soal Manfaat Kesehatan dari Makan Daging Ular - CNN Indonesia
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Salah Kaprah soal Manfaat Kesehatan dari Makan Daging Ular - CNN Indonesia"
Post a Comment