Search

Benarkah Makan Bersama atau Makan Sendirian Memengaruhi Jumlah dan Pilihan Makanan Kita? - Trubus.id

Trubus.id -- Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam 'Obesity Research & Clinical Practice' tahun lalu, ditemukan bahwa 45 persen pria yang makan sendirian terpapar sindrom metabolik dan bahwa orang dewasa, pada umumnya, cenderung makan tidak sehat ketika mereka tidak memiliki teman dengan mereka untuk berbagi makanan.

Makan sendirian sering dianggap remeh dalam masyarakat tempat kita hidup, dengan individu yang sering dianggap kesepian atau bahkan canggung secara sosial. Namun, dengan kondisi seseorang yang hidup jauh dari keluarga mereka untuk bekerja atau belajar, makan sendirian bukanlah pilihan melainkan kenyataan yang harus dihadapi.

Sesuai penelitian yang dilaporkan oleh American Heart Association pada Maret 2017, makan sendirian sebenarnya adalah ide yang lebih baik daripada menikmati makan bersama untuk tujuan sosial. Studi tersebut dikutip mengatakan, "peluang penurunan diet adalah 60 persen lebih banyak saat makan dengan orang lain." Ini menunjukkan bahwa ketika makan di luar dengan orang lain, seseorang lebih cenderung makan lebih banyak bahkan setelah mereka merasa kenyang.

Baca Lainnya : Bolehkah Kita Langsung Menyikat Gigi Setelah Makan?

Berbagai penelitian telah menyatakan bahwa makan sendirian sering menyebabkan kebiasaan makan yang tidak sehat. Ini terutama merupakan masalah jika seseorang pulang setelah seharian bekerja dan ingin makan lalu beristirahat malam itu, tanpa menghabiskan terlalu banyak waktu untuk hal lain.

Namun, kesepian bukanlah satu-satunya faktor, melainkan tergantung pada lingkungan. Yang dimaksud dengan lingkungan adalah cuaca, suasana hati seseorang, dan waktu dalam sehari. Ini adalah faktor-faktor eksternal yang memainkan peran besar dalam menetapkan tujuan makanan seseorang, tidak peduli seberapa besar atau kecilnya mereka.

Kelemahan utama makan sendirian adalah dianggap kurangnya interaksi sosial. Namun, para ahli telah menyatakan bahwa hal ini justru hal ini dapat membuka jalan bagi mindful eating daripada makan tanpa perhitungan. Walaupun memang memiliki konsekuensi pada kesehatan kita, itu sepenuhnya tergantung pada individu bagaimana mereka menghadapi perasaan hidup sendirian.

Baca Lainnya : CDC Berikan Peringatan Lagi Untuk Tak Makan Selada Romaine

Bagaimana bisa melawan keinginan makan sembarangan ketika sendiri?

Mulailah memasak sendiri! Mulailah dengan seminggu sekali dan secara bertahap tingkatkan jumlah harinya. Setiap kali muncul keinginan untuk makan junk food, mintalah seorang teman untuk datang. Berbagi beban makanan tidak sehat ini lebih baik daripada menelannya sendiri. Atau cobalah memasak apa pun yang dibutuhkan tubuhmu. Pergi jalan-jalan juga membantu.

Alternatif makanan yang bisa dipilih: Kacang-kacangan, buah-buahan, selai kacang dengan buah-buahan atau sayuran, makanan lengkap seperti roti rumahan, smoothie pisang, salad sayuran, omelet, telur rebus, dan ayam atau ikan. [Ayu/NN]

Editor : Thomas Aquinus

Let's block ads! (Why?)



"makan" - Google Berita
November 29, 2019 at 08:00PM
https://ift.tt/2r0O3BA

Benarkah Makan Bersama atau Makan Sendirian Memengaruhi Jumlah dan Pilihan Makanan Kita? - Trubus.id
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2

Bagikan Berita Ini

0 Response to "Benarkah Makan Bersama atau Makan Sendirian Memengaruhi Jumlah dan Pilihan Makanan Kita? - Trubus.id"

Post a Comment

Powered by Blogger.