Oleh Suciwati,SST, MH.Kes - Dosen STIKES Telogorejo Semarang
UPAYA agar tumbuh kembang anak optimal, sehat secara fisik, mental, dan sosial, mereka memerlukan asupan gizi yang seimbang sejak kecil, bahkan sejak dari dalam kandungan. Setelah bayi lahir, semua yang dikonsumsi bayi akan bermanfaat bagi tumbuh kembangnya.
Pemberian Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi terbaik untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Pemberian ASI Eksklusif selama 6 bulan merupakan cara optimal untuk memberikan makan kepada bayi.
Setelah itu bayi harus menerima makanan pelengkap dengan terus minum ASI sampai usia 2 tahun. Bayi mengalami tumbuh kembang yang sangat pesat, sehingga diperlukan asupan yang bergizi, sehat, dan seimbang.
Asupan dengan gizi seimbang yang diperlukan anak terdiri dari karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Asupan anak sejak dini harus bervariasi.
Pemberian gizi seimbang merupakan rangkaian untuk menyeimbangkan zat gizi yang keluar dengan zat gizi yang masuk dengan memonitor berat badan secara teratur. Prinsip gizi seimbang yaitu mengonsumsi makanan beragam/bervariasi, proporsi makanan yang seimbang, jumlahnya cukup, dan tidak berlebihan.
Membiasakan perilaku hidup bersih. dapat menghindarkan diri dari sumber infeksi. Di antaranya mencuci tangan, menutup makanan yang akan disajikan, memakai alas kaki, dan menutup mulut dan hidung bila bersin.
Kemudian melakukan aktivitas fisik, dapat memperlancar metabolisme dalam tubuh. Mengajak anak bermain atau berjalan, memantau berat badan normal dengan acuan Kartu Menuju Sehat (KMS).
Banyak anak yang picky eater alias suka pilih-pilih makanan karena kurangnya variasi makanan yang diberikan saat balita. Selain untuk membiasakan anak makan beragam jenis makanan tanpa pilih-pilih, variasi menu makanan juga membuat si kecil dapat menikmati waktu makan karena dapat mengurangi rasa jenuh akibat pemberin makanan yang sama. Si Kecil juga bisa mendapatkan asupan gizi yang lebih lengkap dan seimbang.
Lebih lanjut, data hasil pengawasan Balai Besar POM (BBPOM) di Jakarta mengungkap, peredaran makanan yang dicurigai mengandung bahan berbahaya meningkat dari 7,86% (2013) menjadi 15,06% (2014). Jenis jajanan anak SD yang dijual dengan harga sesuai kantong mereka pada umumnya adalah jenis makanan yang siap dikonsumsi dengan warna, tekstur, aroma, rasa dan kemasan menarik.
"makan" - Google Berita
November 29, 2019 at 01:19PM
https://ift.tt/37NDaUs
Membiasakan Pola Makan Sehat pada Buah Hati - Tribun Jateng
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Membiasakan Pola Makan Sehat pada Buah Hati - Tribun Jateng"
Post a Comment