JAKARTA, KOMPAS — Asupan gizi seimbang sangat dibutuhkan atlet muda agar mereka dapat tumbuh dengan baik. Jelang pekan kesebelas Liga Kompas Kacang Garuda U-14 di GOR Ciracas, Jakarta, Minggu (1/12/2019), peserta diharapkan mulai memperhatikan pola makan agar dapat tampil maksimal.
Dosen Ilmu Gizi Universitas Negeri Jakarta Mansyur Jauhari mengatakan, remaja adalah masa seseorang bertumbuh dengan cepat. Pola makan yang benar akan berpengaruh pada kebiasaan di kemudian hari.
”Mulailah membiasakan mengatur pola makan yang benar sejak dini karena akan menjadi kebiasaan ketika dewasa,” ujar Mansyur dalam acara LKG Talks bersama Suzuki bertema ”Gizi Murah untuk Pemain Muda”, Sabtu (30/11) di Jakarta.
Ia menjelaskan, pola makan yang benar adalah mengonsumsi makanan pokok yang biasa dimakan sebagai sumber energi. Selain nasi sebagai sumber karbohidrat, makanan tersebut harus ada sayuran, lauk-pauk, dan buah-buahan.
Makanan yang bergizi tidak harus mahal, sebagai contoh tempe. Kandungan protein pada tempe tidak jauh dari daging, ayam, atau ikan. Tempe dapat menjadi alternatif untuk memperbaiki kerusakan otot saat menjalani latihan. Protein nabati menjadi salah satu pilihan murah. Namun, sebaiknya tetap mengonsumsi protein hewani.
Atlet muda membutuhkan gizi yang lebih banyak daripada remaja pada umumnya karena aktivitas yang lebih tinggi. Ia membutuhkan gizi cukup untuk mengembalikan energi yang hilang saat latihan dan untuk pertumbuhan badannya.
Karena itu, ia berharap para peserta LKG dapat mengatur pola makan dengan benar. Pada malam hari sebelum bertanding, mereka harus mengonsumsi makanan bergizi. Dua atau tiga jam sebelum bertanding, mereka juga harus mengonsumsi makanan ringan, tetapi bergizi, seperti roti, susu, dan telur.
Gajian Telah Tiba, Saatnya Belanja!
Nikmati diskon 30% untuk belanja buku, kaus, board game, dan berlangganan Kompas Digital Premium di gerai Kompas.id. Periode 28 Nov-6 Des 2019
Pelatih Fisik Sekolah Khusus Olahraga Ragunan Irfan Hadiansyah mengatakan, remaja usia 14-16 tahun membutuhkan gizi untuk menjaga daya tahan dan peningkatan masa otot. Karena itu, mereka perlu asupan gizi seimbang sesuai porsi latihan.
Kedisiplinan dalam menjaga pola makan sangat dibutuhkan. Ia mengimbau atlet muda menghindari makanan dari luar yang sulit dikontrol kandungan gizinya. Apabila mereka mulai kelebihan berat badan, perlu ada penambahan latihan fisik untuk menjaga keseimbangan tubuh.
Agar anak tidak mengonsumsi makanan dari luar rumah atau asrama, perlu dibuat variasi menu agar tidak membosankan. ”Jangan sampai anak makan jajanan dari luar yang tidak sehat dan banyak kandungan minyak karena akan berpengaruh pada berat badannya,” ujar Irfan.
Pelatih SSB Big Stars Babek FA Boni Safrudin Wijaya mengakui, ketika anak didiknya mampu menjaga pola makan dengan baik, penampilan timnya lebih maksimal. Namun, ketika tak lagi ada ketegasan dalam mengatur pola makan, penampilan anak didiknya menjadi menurun.
Ia selalu menegur anak yang mengkonsumsi makanan tidak sehat, seperti mie instan dan cilok. Selain itu, ia juga meminta anak didiknya untuk tidak mengonsumsi makanan pedas terlalu banyak sebelum dan setelah pertandingan agar tidak sakit perut.
"makan" - Google Berita
December 01, 2019 at 06:01AM
https://ift.tt/37XqWZl
Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Atlet Muda - kompas.id
"makan" - Google Berita
https://ift.tt/2Pw7Qo2
Bagikan Berita Ini
0 Response to "Pentingnya Pola Makan Sehat untuk Atlet Muda - kompas.id"
Post a Comment